MATERI PENDIDIKAN KEAGAMAAN PERSPEKTIF ANTROPOLOGI
Keywords:
Pendidikan Agama, Pedoman suci, Emosional, Intelektual dan perilakuAbstract
Materi pendidikan agama bukan hanya sekedar metafisika belaka, dalam semua bangsa, bentuk, objek kendaraan, dan ibadah diliputi aura kesungguhan moral yang mendalam dan suci. Kesucian di mana pun mengandung arti dan hakiki. Suci tidak hanya mendorong rasa pengabdian, tetapi juga menuntutnya, tidak hanya persetujuan intelektual, tetapi juga komitmen emosional. Apakah yang suci itu disebut Mana, Brahma, Buddha, Tritunggal atau yang lainnya. Semua digambarkan sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar duniawi, yang mau tidak mau memiliki implikasi yang sangat dipertimbangkan bagi arah perilaku manusia. Agama tidak hanya bersifat etis. Sumber vitalitas moralnya terletak pada keyakinan yang dipahami. Dengan keyakinan agama diungkapkan karakteristik mendasar dari realitas "Yang harus ada" yang memaksa muncul dari "yang ada" sebagai pendekatan yang aktual dan komprehensif terhadap tuntutan-tuntutan yang mendasari tindakan-tindakan manusia yang paling spesifik dalam konteks eksistensi manusia.
References
Adib, A. (2021). POLA PENDIDIKAN ISLAM PERIODE KHULAFAUR RASYIDIN. JURNAL MUBTADIIN, 7(2), 297–312. https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/article/view/149/132
Arrohmatan, A., Warisno, A., Ansori, A., An Andari, A., & Nelson, N. (2022). THE YELLOW BOOK LEARNING METHODOLOGY AT ISLAMIC BOARDING SCHOOLS. Scaffolding:Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme, 4(3), 646–656. https://doi.org/https://doi.org/10.37680/scaffolding.v4i3.2316
Effendy, B. (2009). Islam dan Negara, ansformasi gagasan dan Praktik Politik Islam di Indonesia. Prenada Media.
Geertz, C. (1976). The Relegion of Java. University of Chicago Press. https://books.google.co.id/books/about/The_Religion_of_Java.html?hl=id&id=-SYM4PW-YAgC
Geertz, C. (1989). Relegion as a Cultural System (Terjemahan). Grafindo Surya.
Geertz, C. (2009). After the Fact. Harvard University Press. https://www.hup.harvard.edu/books/9780674008724
Hasan, N. (2018). PERSENTUHAN ISLAM DAN BUDAYA LOKAL (Mengurai Khazanah Tradisi Masyarakat Popular. Duta Media Publishing. http://repository.iainmadura.ac.id/821/1
Kuntowijoyo. (1995). Pengantar Ilmu sejarah. Bentang Budaya. http://library.walisongo.ac.id/slims/index.php?p=show_detail&id=3475
L. Pals, D. (2001). Dekonstruksi Kebenaran Kritik Tujuh Teori Kebenaran. Qolam. https://www.academia.edu/25691522/Daniel_L_Pals_EIGHT_THEORIES_OF_RELIGION
Majid, N. cholis. (1993). Islam Kemodernan dan KeIndonesiaan. Paramadina.
Morris, B. (2003). Antropologi Agama. AKA Group. https://lib.ui.ac.id/detail.jsp?id=145811
Puspito, H. (2015). Sosiologi Agama. Kanisius
Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2008). Teori Sosiologi Modern (Alimandan & T. W. B. Santoso (eds.); 6th ed.). Kencana.
Syafei, A. (1999). Penelitian Pengembangan Agama Menjelang Awal Milenium III. Badan Litbang Agama.
Syam, N. (2005). Islam Pesisir. LKIS.
Warisno, A. (2019). PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA YANG DIDASARKAN PADA TUNTUNAN AGAMA ISLAM. JURNAL MUBTADIIN, 5(2), 17–30. https://journal.an-nur.ac.id/index.php/mubtadiin/article/view/2/2
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Dwi Prasetyo Adi, Sairul Basri, Budi Waluyo, Arrohmatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.